top of page
Search

Pernafasan Buatan dengan Bantuan Selang Kecil

  • Writer: Cecep Syamsul Hari
    Cecep Syamsul Hari
  • Apr 2, 2023
  • 2 min read

Jika ada teman yang datang ke rumah dan bertanya kenapa saya memelihara ikan koi dan bukan ikan lain, saya selalu menjawab bahwa saya memelihara ikan koi karena saya menyukai sifat-sifatnya (dan bukan karena warnanya). Sampai saat ini saya sama sekali tidak memiliki cita-cita untuk ikut kegiatan kontes ikan koi atau yang semacamnya.


Di kalangan ikan koi tidak ada yang disebut raja atau pemimpin atau yang paling berkuasa. Ikan yang lebih dulu menjadi penghuni kolam tidak pernah memelonco ikan yang datang belakangan. Ikan koi selalu hidup damai dengan sesamanya dan ikan-ikan dari jenis lainnya. "Homo homini lupus" tidak ada dalam kamus kehidupan mereka. Mereka setia dan pandai berterimakasih. Jika ada temannya yang sakit, mereka punya cara sendiri untuk memberi tahu kita bahwa temannya sedang sakit, misalnya dengan mendorong temannya yang sakit itu ke permukaan. Dan yang sakit itu juga punya cara untuk mengabarkan dirinya sedang sakit, yaitu (untuk sementara) memisahkan diri dari temannya. Dan kita pun segera memindahkannya ke kolam karantina untuk diobati hingga sembuh sebelum dikembalikan ke kolam asalnya untuk hidup bersama-sama lagi dengan teman-temannya.


Ikan koi juga ikan yang panjang umur. Jika mereka kerasan di lingkungannya dan dirawat dengan benar mereka punya peluang hidup hingga 40 sampai 70 tahun. Di Jepang bahkan ada ikan koi yang hidup sampai 200 tahun. Jadi, mereka adalah sahabat seumur hidup bagi kita, dan mungkin juga bisa menjadi sahabat bagi anak dan cucu kita.


Sekira empat bulan yang lalu, salah satu ikan koi saya yang memiliki pola angka tiga di punggungnya, dan karena itu saya beri nama shi-tiga, saya temukan telah berada di luar kolam. Tampaknya ia sudah cukup lama berada di luar kolam itu karena kulitnya sudah kering. Saya cemas sekali ia akan mati. Saya segera mengambilnya, memasukkan separuh tubuhnya hingga bagian insang ke kolam, dan memberinya pernafasan buatan dengan bantuan selang kecil ke muluttnya. Setelah saya merasakan kembali tanda-tanda kehidupan di bagian ekornya (yang mulai kembali bergerak-gerak) saya melepasnya. Ia mengambang. Saya beri pernafasan buatan lagi. Kemudian saya lepas lagi. Proses itu terjadi higga empat kali. Setengah jam kemudian ia bisa berenang kembali seperti sediakala. Dan saya sangat bahagia.


Sekarang shi-tiga termasuk ikan yang paling sehat di kolam itu. Gagah, tubuhnya tumbuh besar dan proporsional. Saya merasa saya memiliki ikatan kuat dengan shi-tiga, semacam ikatan kosmis-spiritual yang hanya akan putus jika salah satu di antara kami berdua lebih dulu tiada.


II Re-post Status Facebook Cecep Syamsul Hari II 14 Agustus, 2012.

 
 

Recent Posts

See All
And We are Old...

Di tengah perasaan yang menekan dari dunia yang sedang sangat muram ini, petikan surat dari seorang sahabat lama, yang tinggal ribuan...

 
 

© 2013 - 2083 I Cecep Syamsul Hari I All rights reserved

bottom of page